Fakta baru dari penyebab kandasnya kapal mewah Costa Concordia di Italia terungkap. Dalam sidang di Grosseto yang dihadiri sekitar 600 orang, terdiri dari penumpang, pengacara dan peneliti ini, muncul bukti baru bahwa Kapten Schettino, 52, tidak bisa melihat dengan baik pada malam tabrakan.
Salah seorang petugas mengatakan, penglihatan Kapten Schettino buruk karena meninggalkan kacamata di kabin.
Seperti dilansir oleh The Telegraph, Sabtu, 3 Maret 2012, sidang tertutup tersebut membahas bukti yang akan digunakan dalam uji coba mendatang. Termasuk didalamnya, rekaman dari perekam data Voyage kapal, semacam 'kotak hitam', di dalam pesawat.
"Ketika dia mengambil komando, dia tak menggunakan kacamatanya karena dia meninggalkannya dalam kabin. Dia meminta saya untuk mengamati radar karena biasanya dia tak dapat melihat dengan sangat baik," kata seorang saksi kepada jaksa.
Korban bencana kapal mewah tersebut telah menyerukan keadilan dan penjelasan lengkap tentang mengapa kecelakaan itu terjadi. Terutama setelah fakta tentang sang kapten dan kacamatanya itu terungkap dimuka persidangan.
"Demi orang-orang yang meninggal, kami ingin tahu kebenaran dari apa yang terjadi dan untuk menetapkan siapa yang bertanggung jawab," ujar Sergio Amarotto, salah satu penumpang kapal Concordia saat kecelakaan itu.
"Itu adalah kesalahan yang luar biasa," kata Amarotto, seorang penjaga pantai dari Savona, barat laut Italia, yang saat itu berada di kapal pesiar bersama istri dan sepupu.
Amarotto mengatakan alasan Kapten Francesco Schettino yang mengaku bahwa kapal itu menabrak batu-batu pada malam 13 Januari itu tidak ditandai pada grafik baharinya, adalah tidak masuk akal.
Sementara itu, Kapten Schettino menghadapi tuduhan meninggalkan kapal, menyebabkan bencana dan mengakibatkan korban jiwa. "Dia dalam kondisi yang buruk," kata Paolo Bastianini, salah satu pengacaranya, dari kantornya di Grosseto.
"Dia sangat sedih atas kematian semua orang dan khususnya untuk penemuan terbaru yakni seorang gadis lima tahun (korban termuda)."
Empat perwira lainnya dari Concordia Costa berada di bawah investigasi untuk dugaan kelalaian. Keempat perwira itu diantaranya Andrea Bongiovanni, Roberto Bosio, Silvia Coronica dan Salvatore Ursino.
Tiga pejabat dari Cruises Costa, perusahaan yang memiliki Concordia itu, juga sedang diselidiki karena diduga menunda keputusan untuk menginformasikan kecelakaan kepada otoritas maritim Italia. Ketiganya adalah Wakil Presiden Perusahaan, Manfred Ursprunger, Roberto Ferrarini, serta kepala unit manajemen krisis dan armada pengawas Paolo Parodi. Tak satu pun dari mereka hadir dalam persidangan.
Seperti dilansir oleh The Telegraph, Sabtu, 3 Maret 2012, sidang tertutup tersebut membahas bukti yang akan digunakan dalam uji coba mendatang. Termasuk didalamnya, rekaman dari perekam data Voyage kapal, semacam 'kotak hitam', di dalam pesawat.
"Ketika dia mengambil komando, dia tak menggunakan kacamatanya karena dia meninggalkannya dalam kabin. Dia meminta saya untuk mengamati radar karena biasanya dia tak dapat melihat dengan sangat baik," kata seorang saksi kepada jaksa.
Korban bencana kapal mewah tersebut telah menyerukan keadilan dan penjelasan lengkap tentang mengapa kecelakaan itu terjadi. Terutama setelah fakta tentang sang kapten dan kacamatanya itu terungkap dimuka persidangan.
"Demi orang-orang yang meninggal, kami ingin tahu kebenaran dari apa yang terjadi dan untuk menetapkan siapa yang bertanggung jawab," ujar Sergio Amarotto, salah satu penumpang kapal Concordia saat kecelakaan itu.
"Itu adalah kesalahan yang luar biasa," kata Amarotto, seorang penjaga pantai dari Savona, barat laut Italia, yang saat itu berada di kapal pesiar bersama istri dan sepupu.
Amarotto mengatakan alasan Kapten Francesco Schettino yang mengaku bahwa kapal itu menabrak batu-batu pada malam 13 Januari itu tidak ditandai pada grafik baharinya, adalah tidak masuk akal.
Sementara itu, Kapten Schettino menghadapi tuduhan meninggalkan kapal, menyebabkan bencana dan mengakibatkan korban jiwa. "Dia dalam kondisi yang buruk," kata Paolo Bastianini, salah satu pengacaranya, dari kantornya di Grosseto.
"Dia sangat sedih atas kematian semua orang dan khususnya untuk penemuan terbaru yakni seorang gadis lima tahun (korban termuda)."
Empat perwira lainnya dari Concordia Costa berada di bawah investigasi untuk dugaan kelalaian. Keempat perwira itu diantaranya Andrea Bongiovanni, Roberto Bosio, Silvia Coronica dan Salvatore Ursino.
Tiga pejabat dari Cruises Costa, perusahaan yang memiliki Concordia itu, juga sedang diselidiki karena diduga menunda keputusan untuk menginformasikan kecelakaan kepada otoritas maritim Italia. Ketiganya adalah Wakil Presiden Perusahaan, Manfred Ursprunger, Roberto Ferrarini, serta kepala unit manajemen krisis dan armada pengawas Paolo Parodi. Tak satu pun dari mereka hadir dalam persidangan.
Data korban meninggal dari kecelakaan adalah sebanyak 25 orang, dengan tujuh orang hilang, diperkirakan tewas. Kapal mewah Concordia saat kecelakan naas itu terjadi membawa 4.200 penumpang dan awak.
Sumber : Vivanews
0 komentar:
Posting Komentar